Kamis, 29 November 2018

kata-kata bijak

Kata-Kata Bijak untuk Menggapai Kesuksesan


1. Proses Menuju Sukses

Kesuksesan adalah hasil dari kesempurnaan, kerja keras, belajar dari pengalaman, loyalitas, dan kegigihan.


Hal instan dalam kesuksesan tidaklah berlaku. Untuk mencapai apa yang diinginkan, kamu perlu mengerahkan daya dan upaya yang kamu miliki.
Nikmatilah proses panjangnya. Dari proses tersebut, kamu akan mendapatkan pelajaran yang berharga. Jadi, jangan menyerah, ya! Lakukan semua usaha terbaik yang kamu bisa.

2. Mewujudkan Kesuksesan

Beberapa orang memimpikan kesuksesan, sementara yang lain bangun setiap pagi untuk mewujudkannya.


Buat kamu yang masih suka malas-malasan tapi pengin sukses, ingatlah kata-kata mutiara dari  di atas ini. Kalau kamu hanya bermimpi saja, kamu akan kalah langkah dengan mereka yang mau berusaha mewujudkannya.
Mulai sekarang, lakukanlah usaha untuk mewujudkan keinginanmu. Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari karena tidak memulainya sesegera mungkin.

3. Sikap dan Kemampuan Sama Pentingnya

Untuk sukses, sikap sama pentingnya dengan kemampuan.


Tak jarang, ada beberapa orang yang terlalu percaya diri pada kemampuannya dan merasa dirinya adalah yang terhebat. Namun, hal tersebut bisa menjadi bumerang jika tidak diimbangi dengan sikap yang baik.
Tanpa sikap yang baik, sehebat apapun kemampuan yang dimilikinya tidaklah ada artinya. Untuk itu, jika ingin sukses, usahakan menyeimbangkan kedua hal ini.

4. Tentang Kegagalan

Kegagalan adalah kunci kesuksesan. Setiap kesalahan mengajarkan kita sesuatu.


Pernahkan kamu mengalami kegagalan dan kemudian memutuskan untuk menyerah mengejar tujuanmu? Kalau begitu, hayati baik-baik pesan yang disampaikan kata-kata bijak kehidupan dari   ini.
Lewat kata-kata mutiara ini, berpesan untuk jangan takut gagal. Kegagalan merupakan sebuah proses dalam menjemput kesuksesan, dari situ kita bisa belajar dan bisa menghindari melakukan kesalahan yang sama.

5. Usaha Lebih Penting dari Hasil

Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan sebuah tujuan. Usaha sering lebih penting daripada hasil

Kamu pasti pernah mendengar bahwa proses adalah bagian dari usaha yang lebih penting dibandingkan hasil. Kiranya, hal ini jugalah yang ingin disampaikan oleh Arthur Ashe lewat kata-kata mutiara di atas.
Sukses bukan berarti kamu bisa mencapai apa yang menjadi tujuanmu. Tetapi, bagaimana kamu melewati proses panjangnya. Jadi, entah itu mudah atau sulit, nikmatilah prosesnya. 
6. Pentingnya Sebuah Persiapan

Sebelum apapun, persiapan adalah kunci menuju kesuksesan.

Kunci untuk bisa mencapai apa yang menjadi tujuanmu hanya ada satu, yaitu persiapan. Tanpa persiapan, kamu tak akan pernah bisa sampai ke tujuan.
Ibarat lomba lari, di saat yang lain sudah bersiap-siap di belakang garis start, kamu malah duduk manis menontonnya. Saat yang lain berhasil sampai ke garis finish, kamu pun tak akan pernah bisa merasakannya.

7. Fondasi Sukses

Batu fondasi untuk kesuksesan yang seimbang adalah kejujuran, karakter, integritas, keyakinan, cinta, dan kesetiaan.


Jika di kata-kata bijak kehidupan sebelumnya dikatakan kalau kunci sukses adalah persiapan, maka fondasi yang diperlukan adalah kejujuran, karakter, integritas, keyakinan, cinta, dan kesetiaan. Tanpa keenam hal tersebut, mungkin saja kamu bisa sukses, tapi tidak menjamin akan bertahan lama atau tidak.
Sama seperti membangun sebuah rumah, kan? Kamu perlu fondasi agar tidak mudah runtuh suatu hari nanti.

8. Rahasia Sukses

Rahasia dari kesuksesan kita adalah bahwa kita tidak pernah menyerah.


Sesakit dan sekeras apapun usaha yang kamu lakukan untuk menjemput kesuksesan, jalani saja dan jangan pernah berpikiran untuk mengakhirinya. Sebab jika kamu menyerah, kamu tak akan pernah bisa maju dan menikmati kesuksesan.
Ingatlah juga kalau kesempatan mungkin tak datang dua kali. Siapa tahu kesempatan yang kamu sia-siakan karena lebih menyerah tersebut adalah satu-satunya yang kamu miliki. Jadi, jangan sampai menyesal, ya!

9. Kesuksesan dan Kegagalan Hanyalah Sementara

Kesuksesan dan kegagalan adalah sama-sama bagian dalam hidup. Keduanya hanyalah sementara.


Kalau kamu gagal, jangan menyerah begitu saja. Kegagalan hanya sementara, kamu masih bisa berusaha lagi untuk meraih apa yang menjadi tujuanmu.
Sama dengan kegagalan yang hanya sementara, kesuksesan pun juga begitu. Kalau kamu tidak berusaha untuk mempertahankannya, bukan tidak mungkin kalau suatu saat nanti kamu bisa kembali jatuh lagi.

10. Peran Kesulitan dalam Kesuksesan

Tidak ada kesuksesan tanpa kesulitan

Kalau kamu menginginkan sesuatu, berusahalah semampumu untuk mewujudkannya. Kalau kamu pesimis karena menganggap proses yang akan dijalani sulit, jangan harap kamu bisa mewujudkannya.
Tidak ada keberhasilan yang instan, kamu harus bersedia untuk berusaha. Kamu harus konsisten dan jangan mudah menyerah begitu saja agar bisa sukses.

Bersyukur


MENGUCAP SYUKUR DALAM SEGALA HAL 




               Perintah Paulus pada jemaat adalah, “Bersukacitalah senantiasa”. Satu perintah yang ingin kita taati, namun kenyataan dan realita kehidupan seringkali membuat kita tidak mungkin dapat menaatinya. Untuk bersukacita saat ada hal yang menyenangkan terjadi tidaklah sulit, tetapi bagaimanakah kita dapat bersukacita “senantiasa”? Bagaimana bersukacita pada saat hal-hal yang tidak menyenangkan terjadi – hal yang seringkali kita alami?
            Namun yang anehnya, justru inilah yang merupakan kehendak Allah bagi kita di dalam Kristus Yesus.
             “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” – 1Th 5:18
              Dikatakan di ayat ini adalah merupakan kehendak Allah bagi kita untuk mengucap syukur dalam segala hal. Ini berarti walaupun kita sedang ditimpa masalah atau malapetaka, kita tetap harus mengucap syukur. Ayat ini tidak memberi kita pilihan. Kalau kita tidak mengucap syukur dalam segala hal, berarti kita sedang tidak berada di dalam kehendak Allah, sedang mengingkari, tidak taat dan melawan kehendak Allah! Apa implikasi ayat ini? Ini berarti, dengan tidak mengucap syukur dalam segala hal kita sedang berada di luar jalur kehendak Allah dan sedang memberontak terhadap kehendak Allah dalam hidup kita. Tindakan tidak mengucap syukur adalah suatu tindakan pemberontakan yang halus terhadap Allah. Dan tidak ada pemberontak yang akan mengalami penyertaan Allah. Ini merupakan suatu kenyataan yang dapat dilihat dengan mengamati orang di sekitar kita. Orang yang selalu mengeluh dan negatif, seringkali tidak mengalami penyertaan Allah dalam hidup mereka. Karena tidaklah mungkin Allah menyertai orang yang tidak taat dan melawan Allahnya.Tetapi apakah mungkin kita dapat mengucap syukur saat orang yang kita kasihi meninggalkan kita buat selama-lamanya? Tidaklah mungkin kita bisa mengucap syukur saat kita didiagnosa dokter sedang menderita penyakit kanker ataupun saat kita kecelakaan dan hal-hal yang buruk sedang terjadi. Tetapi bukankah semua situasi ini tercakup dalam keadaan “segala hal”. Ini memberitahu kita bahwa hal “mengucap syukur” itu sama sekali bukan persoalan perasaan tetapi persoalan “ketaatan”. Persoalannya adalah apakah kita akan taat atau tidak? Namun, mengapa? Mengapa kita diperintahkan Allah untuk melakukan hal yang begitu melawan perasaan dan naluri kita? Kalau kita mengerti alasan di balik suatu perintah akan lebih mudah untuk kita menjalaninya. Apakah ada alasannya?
                Di Perjanjian Lama, Yusuf tidak tahu kenapa saudara-saudaranya membencinya sampai ke tahap mau membunuhnya. Yusuf yang awalnya adalah anak kesayangannya Yakub, akhirnya dikhianati saudaranya sendiri dan dijual ke dalam perbudakan di Mesir. Dari usia 17 sampai 30 tahun, hidup Yusuf tidak lepas dari masalah yang berakhir dengan dia dimasukkan ke dalam penjara, karena difitnah oleh istri Potifar yang genit. Yusuf kelihatannya tidak berbuat salah, tetapi mengapa hal-hal yang buruk terus saja menimpa dirinya. Di akhirnya semuanya, di  Kejadian 50.20, Yusuf berkata, “Memang kamu memaksudkan untuk melakukan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah memaksudkan semua itu untuk kebaikan, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”Yusuf harus menjalani semua kejahatan yang menimpanya yang akhirnya membawa dia ke kedudukan sebagai orang yang paling penting di Mesir setelah Firaun. Tujuanya dari “segala hal yang buruk yang dialaminya” adalah agar Yusuf berada di dalam posisi yang dapat dipakai Allah untuk menyelamatkan satu bangsa!!!!
                 Kita mungkin tidak tahu apa alasan di balik semua hal yang buruk yang sedang menimpa diri kita, tetapi apakah kita dapat menyakini bahwa sekalipun dalam situasi yang paling parah, Allah tetap berdaulat dan memegang kendali? Keyakinan inilah yang membuat kita dapat mengucapkan syukur dalam segala hal. Jadi, alasan pertama mengapa kita dapat bersyukur dalam segala hal adalah karena kita menyakini bahwa Allah tetap berdaulat, tidak kira dalan situasi apa pun.
                  Tidak ada tokoh lain yang mengalami hal yang seburuk Ayub di dalam hidupnya. Dalam waktu satu hari, Ayub menerima empat pesan, masing-masing membawa berita terpisah tentang ternaknya, hambanya, dan sepuluh anak-anaknya. Ayub kehilangan anak-anak dan semua harta bendanya. Seolah-olah itu belum cukup parah, Ayub yang sedang berdukacita tiba-tiba menderita penyakit kulit yang mengerikan. Kita diberi kesempatan untuk melihat apa yang sedang terjadi di balik tabir, tetapi Ayub tidak. Kita tahu bahwa semuanya itu adalah ulah si Jahat. Iblis mendatangkan semua itu hanya dengan satu tujuan. Yaitu untuk membuat Ayub mengutuk Allah. Tujuan Iblis tercapai di dalam diri istri Ayub yang berkata, “Kutuklah Allah dan mati saja.” Istri Ayub jatuh ke dalam rencana dan jerat Iblis. Saat malapetaka atau hal-hal yang buruk terjadi, yang diinginkan oleh musuh adalah untuk kita menggerutu, mengkritik dan mengutuk Allah. Tetapi apa terjadi saat kita malah mengucap syukur kepada Allah? Dengan melakukan hal ini, kita sebenarnya sedang mematahkan rencana dan tujuan Iblis. Kita seolah-olah sedang memberikan satu TKO kepada Iblis. Kita sedang memberitahu Iblis yang sedang mencobai kita bahwa “Tidak, engkau tidak akan berhasil membuat aku jatuh ke dalam jerat engkau. Tujuan engkau tidak akan tercapai dalam diriku!” Alasan kedua kita mengucap syukur dalam segala hal adalah untuk mematahkan tujuan Iblis yang ingin membuat kita memberontak terhadap Allah.Ayub berkata kepada istrinya, “Kaubicara seperti orang dungu/gila! Masakan kita hanya mau menerima apa yang baik dari Allah, sedangkan yang tidak baik kita tolak?” (Ayub 2.10).
                  Kalau kita termasuk orang yang tidak dapat mengucap syukur dalam segala hal, berarti kita tidak beda dari istri Ayub, yang hanya mau menerima apa yang baik dari Allah dan menolak apa yang tidak baik. Dan menurut Ayub, ini merupakan konsep orang yang dungu. Justru karena kita sedang hidup di dunia ini yang merupakan daerah kekuasaan musuh, tidaklah mungkin kita dapat bebas dari cobaan dan penderitaan.
                Jadi kita dapat melihat setidaknya dua alasan mengapa kita mengucap syukur senantiasa. Satu adalah keyakinan kita bahwa Allah tetap pegang kendali tidak kira seburuk apa situasinya. Kedua, dengan mengucap syukur dalam segala hal, kita sebenarnya sedang mengalahkan tujuan Iblis dalam hidup kita. Kalau kita oleh kasih karunia Allah dapat tetap mengucap syukur dalam segala hal, Iblis tidak akan punya pegangan ke atas kita sama kali. Dengan cara demikianlah kita memuliakan Allah di dalam kehidupan kita!
“Aku bersyukur kepada-Mu dengan sepenuh hatiku, ya Yahweh Allahku; aku mau memuji kebesaran-Mu selama-lamanya” – Mzm. 86:12

Rabu, 28 November 2018

Menghormati orang tua

                                         

Menghormati dan Mengasihi Orang Tua
 6:10 PM  Khotbah Kristen  0 Comments

Pembacaan Firman: Keluaran 20:12

"Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu ditanah yang diberikan Tuhan, Allahmu kepadamu."

Firman Tuhan ini bukan hanya ditujukan kepada anak-anak saja, tetapi kepada kita semua. Istilah ayam dan ibu seingkali dipakai untuk memanggil atau menyebut seseorang yang kita hormati, meskipun secara biologis tidak ada hubungan darah dengan kita. Misalnya: Bapak Gembala dan Ibu Rohani atau pemimpin di tempat kita bekerja dengan panggilan bapak. Rasul Pauluspun menyebut dirinya sebagai Bapa Rohani dan Timotius sebagai anak rohaninya (I Korintus 4:15-17).

Pada waktu yesus mengajar murid-muridNya berdoa; Ia berkata berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga…(Matius 6:9). Jadi Firman Tuhan ini bukan hanya sekedar seorang anak menghormati orang tua didalam keluarga, tetapi lebih dari itu kita menghormati Tuhan sebagai Bapa kita dan menghormati pemimpin-pemimpin dalam sebuah organisasi.
mengasihi orang tua
sumber gambar pixabay.com
Bagaimana kita sebagai anak menghormati orang tua ?

1.    Tidak Menyakiti Hati Orang Tua (Keluaran 21:15)

Sebagai anak-anak Tuhan kita tidak melakukan hal-hal yang dapat menyakiti hati orang tua kita. Berkat Tuhan akan jauh dari kita, tidak ada masa depan, semua gelap, jika kita menyakiti hati orang tua.

2.    Tidak Mengutuki/Mempermalukan Orang Tua (Keluaran 21:17)

Ada berkat yang akan diterima oleh anak yang menghormati orang tua, tetapi sebaliknya kutuk akan diterima oleh anak yang mempermalukan orang tua seperti yang dialami oleh Ham anak dari Nuh (Kejadian 9:18-29)

3.    Menunjukan Cinta Kita Kepada Orang Tua (Ulangan 6:5, Matius 22:37)

Seorang anak yang menghormati orang tua harus menunjukan cintanya yang tulus, murni, tidak berpura-pura kepada orang tua.

4.    Dengan Pemberian Kita

Kita bisa memberi kepada seseorang tanpa mengasihi, tetapi kita tidak bisa mengasihi tanpa memberi. Karena itu berilah apa yang terbaik dari kita untuk orang  tua kita selagi mereka hidup, sehat, sehingga mereka dapat menikmati pemberian kita.

5.    Dengarkan Apa yang Diperintahkan

Kalau orang tua menyuruh kita melakukan sesuatu, jangan katakan tidak, tetapi katakana ya; ketika kita menghormati orang tua, maka berkat-berkat Tuhan menjadi milik kita.

Beberapa contoh anak-anak yang menghormati orang tua:

1.    Daud (I Samuel 16:11-23)

Daud sudah diurapi menjadi Raja Israel menggantikan Saul tetapi ia masih menjalani tugas menggembalakan kambing domba milik ayahnya. Ia juga rela menjadi pembantu dari Saul. Daud adalah orang yang menghormati orang tuanya dan Raja Saul sebagai pemimpinnya.

2.    Yesus (Lukas 2:51)

Yesus adalah anak Allah, tetapi Ia mau menempatkan diri sebagai seorang anak yang butuh bimbingan dan asuhan dari orang tuanya yaitu Yusuf dan Maria. Sekalipun Dia sebagai Anak Allah tetapi ia masih mau diasuh. Kalau seseorang tidak mau berada dalam asuhan orang tuanya, Ia berada dalam dosa pemberontakan.

3.    Yusuf (Kejadian 48:12)

Setelah melewati berbagai penderitaan dalam hidupnya akhirnya Tuhan mengangkat Yusuf menjadi raja muda atau perdana mentri di Mesir. Sekian tahun ia menjadi orang penting, punya jabatan dan kekayaan, tetapi waktu bertemu ayahnya ia sujud kepada ayahnya sampai ke tanah. Yusuf tidak melupakan orang tuanya meskpun ia memiliki segala-galanya. Yusuf tetap menghormati orang tuanya meskipun sekian tahun ia tidak bertemu dengan ayahnya.

Biarlah kita sebagai anak menghormati orang tua kita seperti halnya Daud, Yesus, dan Yusuf. Ketika kita menghormati orang tua kita maka berkat-berkat Tuhan menjadi milik kita.

Tuhan Memberkati
            
Share and post

A.     PERAN ORANG KRISTEN TERHADAP IPTEK       Sebagai orang kristen mempunyai peranan yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan dan t...