MASALAH
YANG DI HADAPI LANSIA SERTA CARA PENANGANNYA
1 Diabetes
Diabetes sebenarnya merupakan penyakit yang bisa
menyerang siapa saja, namun lansia sangat rentan terkena diabetes khususnya
apabila memiliki penyakit serupa.Diabetes dapat dihindari dengan menjaga pola
makan yang sehat.Masalah kesehatan pada lansia dan penanganannya seperti
pada pasien diabetes harus melakukan terapi insulin dan mengkonsumsi
obat-obatan yang dapat menekan kadar gula dalam da2.
Stroke
Stroke merupakan kerusakan pada bagian otak di mana
pembuluh darah yang bertugas mengangkut oksigen rusak atau pecah.Biasanya orang
yang terserang stroke pada beberapa bagian tubuhnya akan mengalami kelumpuhan.Masalah kesehatan pada lansia dan penanganannya
seperti stroke bisa dihindari dengan mengatur pola hidup sehat, rajin
berolahraga serta menghindari stress.Pasien stroke harus ditangani oleh dokter
syaraf, pengobatanya akan disesuaikan dengan jenis stroke yang dialami pasien.3.
Demenesia
Saat sudah memasuki masa senja maka kemampuan otak
manusia ikut menurun.Oleh karena itu, banyak sekali kita jumpai para lansia
yang mengalami masalah demensia, atau masalah ingatan.Meskipun belum dapat
dipastikan bagaimana cara mengatasi penyakit demensia.Namun, ada beberapa hal yang bisa coba dilakukan
untuk masalah kesehatan pada lansia dan penanganannya, seperti rajin mengasah
kemampuan otak dalam hal mengingat, konsumsi makanan yang mengandung
antioksidan tinggi dan kaya akan vitamin serta mineral.4.
Penyakit
Mata
Mata merupakan
salah satu organ panca indra yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Seiring
dengan berjalanya waktu kemampuan mata mulai menurun.Penyakit mata seperti
presbiopi, katarak, glaukoma, dan degenerasi makula merupakan penyakit yang
banyak dialami oleh para lansia.Masalah kesehatan pada lansia dan penanganannya
untuk penyakit mata dapat dikonsultasikan dengan dokter dan ada beberapa
tindakan yang akan dianjurkan oleh dokter seperti terapi mata, operasi katarak
dll.5.
Osteoporosis
Gejala osteoporosis yang paling umum muncul biasanya
ditandai dengan sakit punggung atau nyeri pada otot juga sendi.Ketika memasuki
usia tua kemampuan tulang untuk meregenerasi menjadi berkurang.Sehingga tubuh
tidak bisa mengatur kandungan mineral di dalam tulang dan menyebabkan tulang
rapuh dan mudah patah.Masalah kesehatan pada lansia dan penanganannya
penyakit osteoporosis ini dapat dilakukan dengan terapi penggantian hormon dan
mengkonsumsi obat yang bersifat non-hormon
6.
Depresi
Depresi dapat terjadi ketika seseorang mengalami
rasa sedih yang mendalam.Perubahaan mood ini banyak dialami oleh para
lansia.Faktor yang membuat lansia menjadi depresi bisa jadi karena alasan
penyakit menahun yang menyebabkan menurunnya kemampuan tubuh dalam melakukan
aktivitas.Oleh karena itu pada masa senja orang tua sangat membutuhkan
perhatiaan keluarganya.Meskipun depresi tidak menimbulkan luka pada tubuh,
namun kondisi ini sebaiknya jangan dibiarkan karena kondisi mental secara tidak
langsung dapat mempengaruhi kesehatan seseorang.Pencegahan sejak dini dengan rajin berolahraga dan
menjaga asupan makan akan sangat membantu untuk mengurangi resiko penyakit di
usia senja nanti. 7. Berkurangnya kemamapuan gerak
(immobilisationo)
Berkurangannya kemamapuan gerak yang
bisa diakibatkan oleh minimnya aktivitas fisik karena penurunan fungsi
fisik tubuh dan penyakit penyerta. Berkurangnya kemampuan gerak seringkali
membuat para lansia lebih mudah terjatuh.Penanganan gangguan kemampuan gerak pada lansia
dapat dilakukan dengan terapi fisik secara perlahan menggunakan alat pendukung
untuk berdiri. Dengan alat ini, pasien geriatri terbantu untuk belajar berdiri
dan berjalan secara perlahan sehingga dapat menopang tubuhnya dan bergerak
secara perlahan.8.
Jatuh atau patah tulang
(instabilitas postural)Para lansia sering mengalami jatuh hingga patah
tulang akibat gangguan keseimbangan yang disebabkan oleh gangguan penglihatan,
gangguan organ keseimbangan, atau sensor motorik. Hal ini dapat meningkatkan
memicu trauma fisik maupun psikososial pada lansia, misalnya hilangnya rasa
percaya diri, cemas, depresi, dan rasa takut jatuh.Cara penanganannya diberikan
biasanya berupa olahraga dan fisioterapi yang bermanfaat untuk meningkatkan
keseimbangan, cara berjalan, dan mencegah terjatuh. Lansia juga dianjurkan
untuk rutin mengonsumsi kalsium dan vitamin D secara untuk menjaga kekuatan
tulang. Hindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang dapat menurunkan
massa tulang dan meningkatkan risiko fraktur pada lansia.9.
Mengompol (inkontinensia urin).
Inkontinensia urin diartikan sebagai ketidakmampuan menahan
keluarnya urin pada saat yang tidak tepat dan tidak diinginkan. Pada lansia,
hal ini dapat menimbulkan masalah kesehatan lain, seperti dehidrasi karena
pasien cenderung mengurangi minumnya karena takut mengompol, jatuh, dan patah
tulang karena terpeleset oleh urin.Cara penangannya Lansia akan dianjurkan untuk mengurangi
konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan soda yang dapat meningkatkan
produksi urin. Namun, pengecualian terhadap konsumsi air putih yang tetap harus
diminum secara rutin untuk mencegah dehidrasi. Inkontinensia urin juga dapat
ditangani dengan konsumsi obat, stimulasi saraf, atau operasi. Akan tetapi,
tetap diperlukan konsultasi dengan dokter untuk penanganan yang lebih tepat
pada masing-masing lansia. 10. Delirium.
Delirium adalah suatu kebingungan takut yang
ditandai dengan bicara ngelantur, gelisah, sulit mengalihkan perhatian,
ketakutan, dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh gangguan metabolisme di otak
akibat gangguan metabolik, infeksi, trauma kepala, atau efek samping obat yang
dikonsumsi.Penanganan delirium pada penderita geriatri dapat
memanfaatkan konseling antara pasien dan keluarga. Hal ini bermanfaat untuk
membantu pasien mengurangi tingkat kebingungannya, misalnya dengan mengingatkan
waktu dan tempat suatu kejadian tertentu atau meningkatkan kontak dengan orang
yang terlibat pada kejadian tersebut. 11. Isolasi
atau menarik diri.
Orang-orang lansia cenderung menarik diri dari
lingkungan sekitar, biasanya disebabkan karena kesendirian, depresi, dan/atau
berkurangnya kemampuan fisikPenanganan yang tepat untuk pasien geriatri yang
mengisolasi dirinya adalah dengan menawarkan aktivitas sosial atau dukungan
berkelompok. Dengan cara ini, para lansia dapat berperan aktif dalam kegiatan
tersebut sehingga kepercayaan dirinya dalam bersosialisasi bisa meningkat dan
terhindar dari rasa kesepian 12. Gangguan
emosionalMasalah kesehatan pada orang tua tidak hanya
terbatas pada fisik, tetapi juga pada kesehatan mental. Karena berbagai aspek
sosial, lansia bisa mengalami gangguan kesehatan mental. Jika gangguan
emosional terjadi, baik diri sendiri maupun keluarga tentu merasa tidak nyaman.
Untuk menghindari gangguan emosional, pastikan untuk selalu membagi atau
mendiskusikan masalah dengan keluarga atau sahabat terdekat. Mereka akan
memberi dorongan atau bantuan sehingga gangguan emosional tidak akan terjadi. 13. Penyakit Alzheimer
Kepikunan sering menyerang di usia senja. Untuk
mengatasi penyakit degeneratif ini, perbanyak konsumsi ekstrak ginko biloba,
bawang putih, sage, akar valerian, vitamin E, asam folat, dan vitamin B12.Cegah Alzheimer dengan menghindari makanan yang
mungkin merkuri. Logam berbahaya ini dapat menurunkan fungsi kognitif. Bermain
teka-teki silang maupun puzzle dapat membantu untuk menunda terjadinya penyakit
Alzheimer. Lainnya
14. Kanker
Penyebab penyakit kanker bukan saja faktor genetik,
tapi pola hidup yang tidak sehat dapat menjadi penyebab utama. Faktor penyebab
kanker lainnya termasuk radiasi berbahaya.Cara mencegah kanker dapat anda lakukan dengan
menghindari makanan tidak sehat, rutin mnum teh hijau, ginseng, buah dan sayur
yang kaya lycopene, rajin berolahraga, dan lainnya. 15. Penyakit Parkinson
Penyakit degeneratif ini ditandai dengan kondisi
tubuh penderita yang tidak mampu mengontrol aktivitas otot-otot tubuh.Untuk mencegah parkinson, perbanyak asupan buah,
sayur hijau, ikan, unggas, kacang, dan sereal. Lakukan olahraga ringan secara
teratur, serta hindari stres dan depresi. 16. Aterosklerosis
Kondisi tubuh dimana plak dan kolesterol menumpuk
pada arteri dan pembuluh darah. Gangguan kesehatan ini dapat memicu serangan
jantung atau stroke secara mendadak.Cara mencegahnya dengan menjauhi makanan yang dapat
menaikkan kadar LDL. Untuk mengatasi masalah ini, perbanyak makanan yang dapat
menaikkan kadar HDL. Perbanyak asupan buah, sayur, dan biji-bijian.Akan lebih
baik jika anda menggunakan minyak biji rami atau zaitun. Kurangi asupan makanan
manis, asin, kafein, nikotin, bahan pengawet. Beberapa makanan yang membantu
untuk mengatasi atherosclerosis termasuk buah bit, peterseli, bawang putih,
bawang merah, dan buah-buahan yang kaya vitamin C 17. Multiple sclerosis
Penyakit
autoimun, dimana sistem antibody justru menyerang selaput pelindung saraf pusat
(myelin), saraf mata, dan saraf tulang belakang. Wanita lebih rentan terkena
penyakit degeneratif ini. Gejalanya seperti gangguan penglihatan dan orientasi.Penyebab
penyakit ini belum diketahui secara pasti. Para ahli kesehatan menduga bahwa
penyebabnya adalah faktor keturunan, infeksi virus, dan defisiensi vitamin D.Cara mencegah multiple sclerosis (MS) dengan
mengurangi asupan protein hewani juga susu. Perbanyak konsumsi ikan, kedelai,
kunyit, jahe, kenari, biji rami, minyak zaitun, dan gandum. Rutinlah
berolahraga dan hindari stress 18. Rheumatoid Arthritis
Nyeri tulang dan sendi juga merupakan salah satu
dari jenis penyakit degeneratif. Untuk mengatasi rheumatoid arthritis,
perbanyak makanan yang dapat meredakan pembengkakan tubuh seperti sayur hijau,
makanan yang kaya vitamin C dan silicon. Rutin
berolahraga sangat membantu untuk mencegah risiko rheumatoid. Penderita
sebaiknya menghindari konsumsi merica, telur, dan tomat.Ada sekitar 50 penyakit
degeneratif yang diketahui. Beberapa jenis penyakit yang belum disebutkan
termasuk dislipidemia, penyakit kardiovaskuler, osteoarthritis, penyakit
gangguan mental, ataksia friedreich, kanker usus, kanker kulit, kaker prostat,
dan lainnya.19. Distrofi otot
Penyakit genetik ini dapat berakibat otot rangka
melemah secara progresif. Gerakan tubuh penderita menjadi tidak terkontrol
dengan baik.Cara mencegah distrofi otot dengan mengurangi
minuman berkafein, minuman keras, dan nikotin.20. Masalah kesehatan tubuh
Masalah kesehatan mulut juga merupakan salah satu
masalah yang kerap dialami oleh lansia. Sekitar 25 persen lansia memiliki
masalah kesehatan mulut seperti hilangnya gigi, karang gigi, gigi bolong, dan
masalah masalah kesehatan gusi yang menyebabkan lansia sulit mengunyah makanan
dengan baik. Masalah kesehatan mulut ini juga tidak boleh dianggap sepele.Penurunan fungsi organ tubuh memang tidak bisa
dihindari seiring bertambahnya usia. Untuk itu, pria lansia wajib mempersiapkan
diri sebelum memasuki masa tua. Misalnya, dengan memiliki kebiasaan
berolahraga, menjalankan pola hidup sehat, dan tidur cukup. Menerapkan
kebiasaan-kebiasaan ini sejak muda dapat menghindarkan Anda dari beragam
masalah kesehatan di atas.21. Perkembangan Spiritual
Sebuah penelitian menyatakan bahwa lansia yang lebih
dekat dengan agama menunjukkan tingkatan yang tinggi dalam hal kepuasan hidup,
harga diri dan optimisme. Kebutuhan spiritual keagamaan sangat berperan
memberikan ketenangan batiniah, khususnya bagi para Lansia.
Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan menyerahkan diri kita sepenuhnya
kepadaNya.Hal ini akan menyebabkan jiwa dan pikiran menjadi tenang,Intropeksi
terhadap hal-hal yang telah kita lakukan, serta lebih banyak beribadah,Belajar
secara rutin dengan cara membaca kitab suci secara teratur.22. Gangguan tidur
Usia lanjut adalah faktor tunggal yang paling sering berhubungan dengan
peningkatan prevalensi gangguan tidur. Fenomena yang sering dikeluhkan lansia
daripada usia dewasa muda adalah :
- Tidur
sejenak di siang hari,
Secara klinis, lansia memiliki gangguan pernafasan yang berhubungan dengan
tidur dan gangguan pergerakan akibat medikasi yang lebih tinggi dibanding dewasa
muda. Disamping perubahan sistem regulasi dan fisiologis, penyebab gangguan
tidur primer pada lansia adalah insomnia. Selain itu gangguan mental lain,
kondisi medis umum, faktor sosial dan lingkungan. Ganguan tersering pada lansia
pria adalah gangguan rapid eye movement (REM). Hal yang menyebabkan gangguan
tidur juga termasuk adanya gejala nyeri, nokturia, sesak napas, nyeri perut.
Keluhan utama pada lansia sebenarnya adalah lebih banyak terbangun pada dini
hari dibandingkan dengan gangguan dalam tidur. Perburukan yang terjadi adalah
perubahan waktu dan konsolidasi yang menyebabkan gangguan pada kualitas tidur
pada lansia.
Terapi dapat diberikan obat hipnotik sedatif dengan dosis yang sesuai dengan
kondisi masing-masing lansia dengan tidak lupa untuk memantau adanya gejala
fungsi kognitif, perilaku, psikomotor, gangguan daya ingat, insomnia rebound
dan gaya jalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar