Selasa, 04 Juni 2019


MASALAH YANG DI HADAPI LANSIA SERTA CARA PENANGANNYA
 1  Diabetes
Diabetes sebenarnya merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja, namun lansia sangat rentan terkena diabetes khususnya apabila memiliki penyakit serupa.Diabetes dapat dihindari dengan menjaga pola makan yang sehat.Masalah kesehatan pada lansia dan penanganannya seperti pada pasien diabetes harus melakukan terapi insulin dan mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menekan kadar gula dalam da2.      Stroke
Stroke merupakan kerusakan pada bagian otak di mana pembuluh darah yang bertugas mengangkut oksigen rusak atau pecah.Biasanya orang yang terserang stroke pada beberapa bagian tubuhnya akan mengalami kelumpuhan.Masalah kesehatan pada lansia dan penanganannya seperti stroke bisa dihindari dengan mengatur pola hidup sehat, rajin berolahraga serta menghindari stress.Pasien stroke harus ditangani oleh dokter syaraf, pengobatanya akan disesuaikan dengan jenis stroke yang dialami pasien.3.      Demenesia
Saat sudah memasuki masa senja maka kemampuan otak manusia ikut menurun.Oleh karena itu, banyak sekali kita jumpai para lansia yang mengalami masalah demensia, atau masalah ingatan.Meskipun belum dapat dipastikan bagaimana cara mengatasi penyakit demensia.Namun, ada beberapa hal yang bisa coba dilakukan untuk masalah kesehatan pada lansia dan penanganannya, seperti rajin mengasah kemampuan otak dalam hal mengingat, konsumsi makanan yang mengandung antioksidan tinggi dan kaya akan vitamin serta mineral.4.      Penyakit Mata
 Mata merupakan salah satu organ panca indra yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Seiring dengan berjalanya waktu kemampuan mata mulai menurun.Penyakit mata seperti presbiopi, katarak, glaukoma, dan degenerasi makula merupakan penyakit yang banyak dialami oleh para lansia.Masalah kesehatan pada lansia dan penanganannya untuk penyakit mata dapat dikonsultasikan dengan dokter dan ada beberapa tindakan yang akan dianjurkan oleh dokter seperti terapi mata, operasi katarak dll.5.      Osteoporosis
Gejala osteoporosis yang paling umum muncul biasanya ditandai dengan sakit punggung atau nyeri pada otot juga sendi.Ketika memasuki usia tua kemampuan tulang untuk meregenerasi menjadi berkurang.Sehingga tubuh tidak bisa mengatur kandungan mineral di dalam tulang dan menyebabkan tulang rapuh dan mudah patah.Masalah kesehatan pada lansia dan penanganannya penyakit osteoporosis ini dapat dilakukan dengan terapi penggantian hormon dan mengkonsumsi obat yang bersifat non-hormon
 6.      Depresi
Depresi dapat terjadi ketika seseorang mengalami rasa sedih yang mendalam.Perubahaan mood ini banyak dialami oleh para lansia.Faktor yang membuat lansia menjadi depresi bisa jadi karena alasan penyakit menahun yang menyebabkan menurunnya kemampuan tubuh dalam melakukan aktivitas.Oleh karena itu pada masa senja orang tua sangat membutuhkan perhatiaan keluarganya.Meskipun depresi tidak menimbulkan luka pada tubuh, namun kondisi ini sebaiknya jangan dibiarkan karena kondisi mental secara tidak langsung dapat mempengaruhi kesehatan seseorang.Pencegahan sejak dini dengan rajin berolahraga dan menjaga asupan makan akan sangat membantu untuk mengurangi resiko penyakit di usia senja nanti. 7.      Berkurangnya kemamapuan gerak (immobilisationo)
Berkurangannya kemamapuan gerak yang bisa diakibatkan oleh minimnya aktivitas fisik karena penurunan fungsi fisik tubuh dan penyakit penyerta. Berkurangnya kemampuan gerak seringkali membuat para lansia lebih mudah terjatuh.Penanganan gangguan kemampuan gerak pada lansia dapat dilakukan dengan terapi fisik secara perlahan menggunakan alat pendukung untuk berdiri. Dengan alat ini, pasien geriatri terbantu untuk belajar berdiri dan berjalan secara perlahan sehingga dapat menopang tubuhnya dan bergerak secara perlahan.8.      Jatuh atau patah tulang (instabilitas postural)Para lansia sering mengalami jatuh hingga patah tulang akibat gangguan keseimbangan yang disebabkan oleh gangguan penglihatan, gangguan organ keseimbangan, atau sensor motorik. Hal ini dapat meningkatkan memicu trauma fisik maupun psikososial pada lansia, misalnya hilangnya rasa percaya diri, cemas, depresi, dan rasa takut jatuh.Cara penanganannya diberikan biasanya berupa olahraga dan fisioterapi yang bermanfaat untuk meningkatkan keseimbangan, cara berjalan, dan mencegah terjatuh. Lansia juga dianjurkan untuk rutin mengonsumsi kalsium dan vitamin D secara untuk menjaga kekuatan tulang. Hindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang dapat menurunkan massa tulang dan meningkatkan risiko fraktur pada lansia.9.      Mengompol (inkontinensia urin).
Inkontinensia urin diartikan sebagai ketidakmampuan  menahan keluarnya urin pada saat yang tidak tepat dan tidak diinginkan. Pada lansia, hal ini dapat menimbulkan masalah kesehatan lain, seperti dehidrasi karena pasien cenderung mengurangi minumnya karena takut mengompol, jatuh, dan patah tulang karena terpeleset oleh urin.Cara  penangannya  Lansia akan dianjurkan untuk mengurangi konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan soda yang dapat meningkatkan produksi urin. Namun, pengecualian terhadap konsumsi air putih yang tetap harus diminum secara rutin untuk mencegah dehidrasi. Inkontinensia urin juga dapat ditangani dengan konsumsi obat, stimulasi saraf, atau operasi. Akan tetapi, tetap diperlukan konsultasi dengan dokter untuk penanganan yang lebih tepat pada masing-masing lansia.   10.  Delirium.
Delirium adalah suatu kebingungan takut yang ditandai dengan bicara ngelantur, gelisah, sulit mengalihkan perhatian, ketakutan, dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh gangguan metabolisme di otak akibat gangguan metabolik, infeksi, trauma kepala, atau efek samping obat yang dikonsumsi.Penanganan delirium pada penderita geriatri dapat memanfaatkan konseling antara pasien dan keluarga. Hal ini bermanfaat untuk membantu pasien mengurangi tingkat kebingungannya, misalnya dengan mengingatkan waktu dan tempat suatu kejadian tertentu atau meningkatkan kontak dengan orang yang terlibat pada kejadian tersebut. 11.  Isolasi atau menarik diri.
Orang-orang lansia cenderung menarik diri dari lingkungan sekitar, biasanya disebabkan karena kesendirian, depresi, dan/atau berkurangnya kemampuan fisikPenanganan yang tepat untuk pasien geriatri yang mengisolasi dirinya adalah dengan menawarkan aktivitas sosial atau dukungan berkelompok. Dengan cara ini, para lansia dapat berperan aktif dalam kegiatan tersebut sehingga kepercayaan dirinya dalam bersosialisasi bisa meningkat dan terhindar dari rasa kesepian 12.  Gangguan emosionalMasalah kesehatan pada orang tua tidak hanya terbatas pada fisik, tetapi juga pada kesehatan mental. Karena berbagai aspek sosial, lansia bisa mengalami gangguan kesehatan mental. Jika gangguan emosional terjadi, baik diri sendiri maupun keluarga tentu merasa tidak nyaman.
Untuk menghindari gangguan emosional, pastikan untuk selalu membagi atau mendiskusikan masalah dengan keluarga atau sahabat terdekat. Mereka akan memberi dorongan atau bantuan sehingga gangguan emosional tidak akan terjadi.  13.  Penyakit Alzheimer
Kepikunan sering menyerang di usia senja. Untuk mengatasi penyakit degeneratif ini, perbanyak konsumsi ekstrak ginko biloba, bawang putih, sage, akar valerian, vitamin E, asam folat, dan vitamin B12.Cegah Alzheimer dengan menghindari makanan yang mungkin merkuri. Logam berbahaya ini dapat menurunkan fungsi kognitif. Bermain teka-teki silang maupun puzzle dapat membantu untuk menunda terjadinya penyakit Alzheimer. Lainnya
  14.  Kanker
Penyebab penyakit kanker bukan saja faktor genetik, tapi pola hidup yang tidak sehat dapat menjadi penyebab utama. Faktor penyebab kanker lainnya termasuk radiasi berbahaya.Cara mencegah kanker dapat anda lakukan dengan menghindari makanan tidak sehat, rutin mnum teh hijau, ginseng, buah dan sayur yang kaya lycopene, rajin berolahraga, dan lainnya. 15.  Penyakit Parkinson
Penyakit degeneratif ini ditandai dengan kondisi tubuh penderita yang tidak mampu mengontrol aktivitas otot-otot tubuh.Untuk mencegah parkinson, perbanyak asupan buah, sayur hijau, ikan, unggas, kacang, dan sereal. Lakukan olahraga ringan secara teratur, serta hindari stres dan depresi. 16.  Aterosklerosis
Kondisi tubuh dimana plak dan kolesterol menumpuk pada arteri dan pembuluh darah. Gangguan kesehatan ini dapat memicu serangan jantung atau stroke secara mendadak.Cara mencegahnya dengan menjauhi makanan yang dapat menaikkan kadar LDL. Untuk mengatasi masalah ini, perbanyak makanan yang dapat menaikkan kadar HDL. Perbanyak asupan buah, sayur, dan biji-bijian.Akan lebih baik jika anda menggunakan minyak biji rami atau zaitun. Kurangi asupan makanan manis, asin, kafein, nikotin, bahan pengawet. Beberapa makanan yang membantu untuk mengatasi atherosclerosis termasuk buah bit, peterseli, bawang putih, bawang merah, dan buah-buahan yang kaya vitamin C 17.  Multiple sclerosis
 Penyakit autoimun, dimana sistem antibody justru menyerang selaput pelindung saraf pusat (myelin), saraf mata, dan saraf tulang belakang. Wanita lebih rentan terkena penyakit degeneratif ini. Gejalanya seperti gangguan penglihatan dan orientasi.Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti. Para ahli kesehatan menduga bahwa penyebabnya adalah faktor keturunan, infeksi virus, dan defisiensi vitamin D.Cara mencegah multiple sclerosis (MS) dengan mengurangi asupan protein hewani juga susu. Perbanyak konsumsi ikan, kedelai, kunyit, jahe, kenari, biji rami, minyak zaitun, dan gandum. Rutinlah berolahraga dan hindari stress 18.  Rheumatoid Arthritis
Nyeri tulang dan sendi juga merupakan salah satu dari jenis penyakit degeneratif. Untuk mengatasi rheumatoid arthritis, perbanyak makanan yang dapat meredakan pembengkakan tubuh seperti sayur hijau, makanan yang kaya vitamin C dan silicon. Rutin berolahraga sangat membantu untuk mencegah risiko rheumatoid. Penderita sebaiknya menghindari konsumsi merica, telur, dan tomat.Ada sekitar 50 penyakit degeneratif yang diketahui. Beberapa jenis penyakit yang belum disebutkan termasuk dislipidemia, penyakit kardiovaskuler, osteoarthritis, penyakit gangguan mental, ataksia friedreich, kanker usus, kanker kulit, kaker prostat, dan lainnya.19.  Distrofi otot
 Penyakit genetik ini dapat berakibat otot rangka melemah secara progresif. Gerakan tubuh penderita menjadi tidak terkontrol dengan baik.Cara mencegah distrofi otot dengan mengurangi minuman berkafein, minuman keras, dan nikotin.20.  Masalah kesehatan tubuh
Masalah kesehatan mulut juga merupakan salah satu masalah yang kerap dialami oleh lansia. Sekitar 25 persen lansia memiliki masalah kesehatan mulut seperti hilangnya gigi, karang gigi, gigi bolong, dan masalah masalah kesehatan gusi yang menyebabkan lansia sulit mengunyah makanan dengan baik. Masalah kesehatan mulut ini juga tidak boleh dianggap sepele.Penurunan fungsi organ tubuh memang tidak bisa dihindari seiring bertambahnya usia. Untuk itu, pria lansia wajib mempersiapkan diri sebelum memasuki masa tua. Misalnya, dengan memiliki kebiasaan berolahraga, menjalankan pola hidup sehat, dan tidur cukup. Menerapkan kebiasaan-kebiasaan ini sejak muda dapat menghindarkan Anda dari beragam masalah kesehatan di atas.21.  Perkembangan Spiritual



Sebuah penelitian menyatakan bahwa lansia yang lebih dekat dengan agama menunjukkan tingkatan yang tinggi dalam hal kepuasan hidup, harga diri dan optimisme. Kebutuhan spiritual keagamaan sangat berperan memberikan ketenangan batiniah, khususnya bagi para Lansia.
Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepadaNya.Hal ini akan menyebabkan jiwa dan pikiran menjadi tenang,Intropeksi terhadap hal-hal yang telah kita lakukan, serta lebih banyak beribadah,Belajar secara rutin dengan cara membaca kitab suci secara teratur.22. Gangguan tidur

Usia lanjut adalah faktor tunggal yang paling sering berhubungan dengan peningkatan prevalensi gangguan tidur. Fenomena yang sering dikeluhkan lansia daripada usia dewasa muda adalah :
  • Gangguan tidur,
  • Ngantuk siang hari,
  • Tidur sejenak di siang hari,
  • Pemakaian obat hipnotik.

Secara klinis, lansia memiliki gangguan pernafasan yang berhubungan dengan tidur dan gangguan pergerakan akibat medikasi yang lebih tinggi dibanding dewasa muda. Disamping perubahan sistem regulasi dan fisiologis, penyebab gangguan tidur primer pada lansia adalah insomnia. Selain itu gangguan mental lain, kondisi medis umum, faktor sosial dan lingkungan. Ganguan tersering pada lansia pria adalah gangguan rapid eye movement (REM). Hal yang menyebabkan gangguan tidur juga termasuk adanya gejala nyeri, nokturia, sesak napas, nyeri perut. Keluhan utama pada lansia sebenarnya adalah lebih banyak terbangun pada dini hari dibandingkan dengan gangguan dalam tidur. Perburukan yang terjadi adalah perubahan waktu dan konsolidasi yang menyebabkan gangguan pada kualitas tidur pada lansia. Terapi dapat diberikan obat hipnotik sedatif dengan dosis yang sesuai dengan kondisi masing-masing lansia dengan tidak lupa untuk memantau adanya gejala fungsi kognitif, perilaku, psikomotor, gangguan daya ingat, insomnia rebound dan gaya jalan 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A.     PERAN ORANG KRISTEN TERHADAP IPTEK       Sebagai orang kristen mempunyai peranan yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan dan t...